News

Jonatan Christie Menuju Gelar Pertamanya di Indonesia Masters 2023

Jonatan Christie melangkah ke babak final setelah mengalahkan pemain Cina, Shi Yu Qi di semifinal Indonesia Masters 2023.
Jonatan Christie melangkah ke babak final setelah mengalahkan pemain Cina, Shi Yu Qi di semifinal Indonesia Masters 2023.

Pemain tunggal putra Jonatan Christie melangkah ke babak pemungkas turnamen bulutangkis Daihatsu Indonesia Masters 2023. Kepastiannya lolos ke final turnamen BWF World Tour Super 500 itu diraih seusai dia mengalahkan wakil China, Shi Yu Qi.

Berlaga di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/1/2023) siang, Jojo, sapaan karib Jonatan, menang rubber game atas juara Australia Open 2022 dengan skor 21-13, 15-21, 21-19 dalam tempo 1 jam 13 menit.

Pada pertandingan ini, tunggal putra rangking tiga dunia tersebut bermain taktis di gim pertama dengan unggul 21-13. Sayang pada gim kedua, permainan juara Swiss Open 2022 itu sedikit mengendur seusai tertinggal dengan skor 7-11 pada pertengahan babak.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Seusai jeda, laju tunggal putra Negeri Tirai Bambu itu tidak tertahan seusai Jojo takluk dengan skor 15-21 pada gim kedua.

Pada gim penentuan, penampilan tunggal putra kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu sedikit membaik meski tertinggal 9-11 pada interval gim ketiga. Tetapi, perlahan Jojo bangkit untuk mendekatkan dan mengembalikan kedudukan atas Shi Yu Qi dengan skor 16-14.

Akhirnya sejak memimpin perolehan skor, pebulutangkis bertinggi badan 179 cm itu berada di atas angin untuk meraih tiket babak final Daihatsu Indonesia Masters 2023 dengan meraih kemenangan 21-19.

Pada laga ini, Jojo mengaku senang akhirnya melaju ke partai final di Istora lagi sejak terakhir pada Asian Games 2018. Saat itu Jojo melaju ke laga pamungkas dan meraih medali emas seusai mengalahkan tunggal putra Chinese Taipei, Chou Tien Chen dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.

"Bersyukur di laga ini bisa meraih kemenangan dan lolos ke partai final di Istora Senayan lagi sejak terakhir di Asian Games 2018," ujar Jojo.

"Akhirnya saya bisa revans di sini dengan mengalahkan Shi Yu Qi seusai pada pertemuan terakhir di Olimpiade Tokyo 2020 saya mengalami kekalahan," ungkap pemain berusia 25 tahun itu.

Pada laga ini, Jojo sejatinya juga revans kepada Sgi Yu Qi seusai di pertemuan terakhir pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020, dirinya takluk dengan skor 11-21, 9-21.

TIdak heran setelah laga selesai, Jojo mengaku senang dan lega dengan meluapkan dalam selebrasi kemenangannya.

"Saya sangat emosional saat melakukan selebrasi kemenangan karena memang besok saya akan menjalani final kedua saya di Istora Senayan setelah Asian Games," kata Jojo.

"Perjuangan keras saya bersama tim pelatih akhirnya terbayar, untuk itu saya merayakannya bersama di lapangan. Saya juga spontan di laga ini seusai meraih kemenangan dengan skor tipis jadinya seperti itu," tambah Jojo.

Tidak lupa Jojo memberikan apresiasi buat pendukung di Istora Senayan yang turut memberikan dukungan buatnya saat berada di lapangan. Dukungan tersebut dianggap Jojo tidak berubah bahkan sejak Jojo belum menjadi pebulutangkis dan masih menonton dari tribun penonton.

"Dukungan penonton Istora Senayan tidak pernah mengendur sejak saya menjadi penonton melihat pebulutangkis senior macam Taufik Hidayat, Simon Santoso hingga Tommy Sugiarto. Hal itu sangat luar biasa sekali," tambah Jojo.

Dengan hasil ini, Jojo lolos ke final turnamen berhadiah 420 ribu dolar AS dan akan menantang pemenang laga antara Chico Aura Dwi Wardoyo dan Ng Ka Long Angus (Hong Kong).

Jojo berharap Chico mampu menembus partai final sehingga menciptakan final sesama wakil Indonesia di laga pemungkas turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.

"Mari sama-sama mendoakan supaya Chico juga bisa melangkah ke partai final," pungkas runner up Badminton Asia Championships 2022 itu. (*)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang Ngopi, Tukang Jalan, Tukang Jajan